cerpen,,,,,
Ayah,
ibu kalianlah semangatku
Oleh:
fitri nur khabibah
Berlarian tanpa merasa lelah mengitari indahnya taman di depan rumah,
gadis kecil nan imut itu menebarkan tawa polosnya yang penuh riang
gembira di depan orang tuanya, hari itu nida selepas pulang sekolah membawa
hasil kerajinan tangannya yang terbuat dari gulungan kalender bekas yang di
bentuk menjadi kalung yang menawan dengan beragam warna .
“ ayah lihat-lihat kalung buatan nida! Baguskan yah,,??”
“ wah anakku bagus kalungnya, banyak warnanya dan rajin, nida
membuatnya jadi cantik” , “ yeyeee,,, kalung nida bagus,,,, nida dapat
nilai 85 yah,”
“ alhamdulilah, bagus nida, ayah bagga pada nida, sini
sayang ayah gendong”
Nida adalah anak tuggal dari pasangan pak radit dan bu naila, mereka sangat
menyayangi anak semata wayangnya itu dan mendidiknya dengan penuh kasih dan
sayang, meskipun nida anak tuggal pak radit tidak memanjakannya.
Pagi itu nida akan pergi piknik ke kebun strobery semarang tempatnya, nida
kesulitan mempersiapkan bekal yang akan di bawanya, dari kemaren nida membeli
ini itu untuk bekalnya, dan mempersiapkan semua yang akan di bawa sendiri
an. dia anak yang mandiri namun sedikit manja, inilah
kebiasaan anak pertama manjanya yang pasti ada. Pagi-pagi sudah terdengar gelak
tawa riang nida yang menggoda ibu di dapur,
“ ibu,, lihat baju monyet nida baguskan
bu untuk jalan-jalan nanti, inI ada sakunya juga nanti ayah dan ibu
akan nida bawakan juga stroberynya, disana juga akan nida foto kebun
stroberynya biar ayah dan ibu bisa lihat kebun stroberynya,”
“ iya sayang hati-hati disana ya, nanti ayah
dan ibu lihat foto kebun stroberynya pasti indah ,”
“ nida ayo kita berangkat hampir jam 7
sayang” , ” iya ayah, ibu nida berangkat dulu” sambil di kecup punggung tangan
ibu yang sangat disayanginya,nida berlari menghampiri ayahnya yang sudah
menuggu di depan rumah,
“ ayah,,,nida dah siap, ayo,,, ibu
assalamualaikum,” dengan penuh semangat dan riang gembira nida menuju sekolahan
untuk piknik bersama teman-temannya.
“ walaikumussalam nida, hati-hati nak,,,,,”
dari kejuhan ibu naila menjawab sambil melambaikan tangannya, sayup-sayup nida
membalas lambaian tangan ibunya.
Detik demi detik berlalu, hari dem hari
telah terlewati, tahun demi tahunpun beranjak, nida tumbuh menjadi gadis
dewasa yang manis dan berakhlak kasih sayang. Ia Tumbuh dalam kasih
dan binbingan orang tuanya yang menjadikan dirinya gadis yang cerdas dan penuh
semangat. Sekarang nida lulus dari SMA TUNAS BANGSA 102 Semarang.
“Alhamdulilah nida lulus dengan nilai yang
baik ayah, ibu, nida pengen jadi seorang dosen, bolehkah ayah, ibu? , Tanya
nida dengan rasa penuh hormat.
“ iya nak kamu boleh jadi seorang
dosen” jawab ibu dengan lembut sambil membelai kepala anaknya yang berkerudung
warna hijau muda.
“ iya benar kata ibumu nak, kita senang
kalau kamu punya cita-cita yang mulia, semoga kamu bisa mewujudkan cita-citamu,
pesan ayah dan ibu, belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jadilah anak yang
mandiri dan sholeha.
“ iya ayah nida akan selalu ingat pada pesan
ayah dan ibu, terima kasih ayah dan ibu yang selalu mendukung dan
meyemangati nida, dan membimbing nida, nida sayang sama ayah dan ibu, nida
berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh dan menjadi anak yang mandiri dan
sholeha”, sembari bersandar di punggung ibunya.
Nida mempersiapkan semua keperluannya untuk
masuk universitas yang akhirnya masuk ke universitas negeri idamannya, di
UNNES ambil prodi bahasa inggris. Kostannya tidak begitu jauh dari kampus cukup
di tempuh dengan berjalan kaki dengan waktu 15 menit, nida tergolong anak yang
pandai dan rajin di kelasnya juga perempuan yang sholeha, awal-awal masuk
perkulihan nida sedikit merasa tertekan dengan adanya ospek dn tugas-tugas dari
senior yang sedikit menyebalkan, saat ia bingung dan butuh bimbingan nida sms
ataupun telp ibunya untuk medapatkan bimbingan dan ketenangan hati.
“ assalamuaalaikum” sapa lembut nida kepada
ibunya,
“ walaikumussalam nak, gmana kuliahnya? Ada
yang membuat hatimu senangkah?” Tanya ibu dengan penasaran.
“ heheee,,,,ibu ada bu,”
“ gimana ceritanya..?”
“ saat nida ospek dan rasanya tu
menyebbalkan pengen deh nida lari sejauh-jauhny dari yang namanya ospek
ma senior tapi nida ingat pesan ayaaah dan ibu untuk belajar dengan
sungguh-sungguh dan jadi anak yang sholeha, nida true berfikir anak yang
sholeha itu pasti kuat dan bertahan menghadapi uijan apapun masak hanya dengn
ospek kamu mundur sih nid, aakhirnya nida beremangat kembali dan nida lakukan
segalanya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, terima kasih ayah dan ibu atas
nasihatnya”
“ nida,,,nida kamu memang anak yang
baik, ibu bangga sama nida, eh tadi aayh titip salam buwat nida, kata ayah
kalo nida telp bilangin buk nida masih kuliah jadi pacarannya kalo sudah siap
menikah saja, jangan ikutan temen-temennya ya buk”
“ heheheee,,,,ok ayah tersayang, siap?”
“ buk di kellas nida ada anak
namanya toni, dia tu anaknya baik ,pinter juga sholeh, anaknya agak dingin,
semua temen nida di kampus pada suka sama dia”
“ ehmm,,,,,,termasuk nida,,,,” Tanya
ibu sambil menggoda nida.
“ heheeee,,,,ibu tahu aja, tapi nida
pengennya ntar langsung di lamar trus nikah buk, seperti yang ayah
dan ibu yang selalu bilang ke nida, itu akan lebih indah, heheeee”
“ wahhh anak ibu sudah tambah dewasa
ni yah, sudah bisa ngomong tentang nikah nih” ledek ibu kepada anak
tunggalnya yang mulai menyukai lawan jenis.
“ ahh ibu, buk sudah dulu ya, salam untuk
ayah, sampaikan ke ayah, okk, siap komandan, heheee,,,
nida sayang ayah dan ibu, assalamualaikum”
“ iya nak nanti ibu sampaikan
jaga diri di sana baik-baik ya , walaikumussalam”
keesokan harinya nida ada masalah dengan
teman sekelas, wulan namanya, dia iri melihat kepintaran dan kerajinan nida di
elas yang membuat teman-teman di kelasnya memperhatikannya, terutama toni yang
sangat wulan sukai, tapi sedikitpun nida tida ada niat untuk bersama
toni, nida selalu menjaga dirinya dari naehat orang tuanya yang sangat
berpengaruh pada pendiriannya untuk tidak pacaran.
“ hei kamu dasar anak manja jangan
cari muka dec disini, apalagi deketin toni”
Di engah-tengah perbincangan nida dengan
teman-temannya wulan nyolot melontarkannya ke nida”
“ ehhhh siapa sih kamu ngomong seenaknya
saja ama nida, mang apa yang nida lakuin ma kamu? “ bela nery yang merasa nida
tak pantas di olok-olok, dengan nada agak tinggi.
“ heee apa urusanmu aku bicara sama
nida” celetuk wulan menggertak nery.
“ wulan, apa yang membuat
kamu sebal dengan yang aku lakukan? To the point nida angkat bicara.”
Kamu jangan dekati toni ataupun cari muka di depan toni okkk!!, tukas wulan
“ ohh,, itu masalahn ya, no problem, nida
tidak ndeketin toni dan ngak cari muka di hadapannya, it okk, santai aja wu lan
temenmu nida ini ngak oleh pacaran dulu jadi, kamu jangan kuator, okk wulan,”
sampil menepuk punggung wulan se raya nida pergi meniggalkan wulan.
“ ehhhh nida kan suka ma
toni baguskan kalo dia perhatian ma kamu,? Tan ya nery dengan
mmataberbinar.
“ iya, tpi ngak harus terwujudkan, nida
lebih syang ayah dan ibu di banding ma toni, heheee,,,,” gurau nida
“ ahh kamu nenk ada-ada aj, its okkk,
up to you,,”
“ ehhh makan yuukkk laper nih”
ajak nida untuk mengaihkan pembicaraannya.
Malam harinya nida teringat kata-kata nery “ eh kamukan suka
ma toni jadi baguskan kalo dia merhatiin kamu nid?”, ahh n ida kamu jangan
ikutan temen-temen kamu, ingat pesan ayah dn ibu tadi kamu sendiri juga
bilang kalo kamu lebih sayang ayah dan I bu d ari pada toni, heheee,,,pinter
kamu nid jawabnya, sekarang tugas nida belajar degan
sungguh-sungguh dan perbaiki akhlakmu, ka nada mahfudzot yang bunyiny ‘
jodohmu itu tergantung dengan tingginya akhlakmu, jadi ia sama dengan kamu,
jika ingin jodoh yang baik maka perbaikilah dirimu dulu nida”
gerutu nida menyemangati dirinya sendiri.