Rabu, 27 November 2013

Cerpen


cerpen,,,,,


Ayah, ibu kalianlah semangatku
Oleh: fitri nur khabibah

                Berlarian  tanpa merasa lelah mengitari indahnya taman di depan rumah, gadis kecil nan imut itu menebarkan tawa polosnya yang penuh  riang gembira di depan orang tuanya, hari itu nida selepas pulang sekolah membawa hasil kerajinan tangannya yang terbuat dari gulungan kalender bekas yang di bentuk menjadi kalung yang menawan dengan beragam warna .
                “ ayah lihat-lihat kalung buatan nida! Baguskan yah,,??”
“ wah anakku bagus kalungnya, banyak warnanya dan rajin, nida membuatnya  jadi cantik” , “ yeyeee,,, kalung nida bagus,,,, nida dapat nilai 85 yah,”
“ alhamdulilah, bagus nida, ayah bagga pada nida, sini sayang  ayah gendong” 
                Nida adalah anak tuggal dari pasangan pak radit dan bu naila, mereka sangat menyayangi anak semata wayangnya itu dan mendidiknya dengan penuh kasih dan sayang, meskipun nida anak tuggal pak radit tidak memanjakannya.
                Pagi itu nida akan pergi piknik ke kebun strobery semarang tempatnya, nida kesulitan mempersiapkan bekal yang akan di bawanya, dari kemaren nida membeli ini itu untuk bekalnya, dan mempersiapkan semua yang akan di bawa sendiri an.   dia anak yang mandiri  namun sedikit  manja, inilah kebiasaan anak pertama manjanya yang pasti ada. Pagi-pagi sudah terdengar gelak tawa riang nida yang menggoda ibu di dapur,
“ ibu,, lihat baju monyet nida baguskan bu  untuk  jalan-jalan nanti, inI ada sakunya juga nanti ayah dan ibu akan nida bawakan juga stroberynya, disana juga akan nida foto kebun stroberynya biar ayah dan ibu bisa lihat kebun stroberynya,”
“ iya sayang hati-hati disana ya, nanti ayah dan ibu lihat foto kebun stroberynya pasti indah ,”
“ nida ayo kita berangkat hampir  jam 7 sayang” , ” iya ayah, ibu nida berangkat dulu” sambil di kecup punggung tangan ibu yang sangat disayanginya,nida berlari menghampiri ayahnya yang sudah menuggu di depan rumah,
“ ayah,,,nida dah siap, ayo,,, ibu assalamualaikum,” dengan penuh semangat dan riang gembira nida menuju sekolahan untuk piknik bersama teman-temannya.
“ walaikumussalam nida, hati-hati nak,,,,,” dari kejuhan ibu naila menjawab sambil melambaikan tangannya, sayup-sayup nida membalas lambaian tangan ibunya.
Detik demi detik berlalu, hari dem hari telah terlewati, tahun demi tahunpun beranjak, nida  tumbuh menjadi gadis dewasa yang manis dan berakhlak kasih sayang. Ia  Tumbuh dalam kasih  dan binbingan orang tuanya yang menjadikan dirinya gadis yang cerdas dan penuh semangat.  Sekarang nida lulus dari SMA TUNAS BANGSA 102 Semarang.
“Alhamdulilah nida lulus dengan nilai yang baik ayah, ibu, nida pengen jadi seorang dosen, bolehkah ayah, ibu? , Tanya nida dengan rasa penuh hormat.
“  iya nak kamu boleh jadi seorang dosen” jawab ibu dengan lembut sambil membelai kepala anaknya yang berkerudung warna hijau muda.
“ iya benar kata ibumu nak, kita senang kalau kamu punya cita-cita yang mulia, semoga kamu bisa mewujudkan cita-citamu, pesan ayah dan ibu, belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jadilah anak yang mandiri dan sholeha.
“ iya ayah nida akan selalu ingat pada pesan ayah dan ibu, terima kasih ayah dan ibu yang selalu mendukung  dan meyemangati nida, dan membimbing nida, nida sayang sama ayah dan ibu, nida berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh dan menjadi anak yang mandiri dan sholeha”, sembari bersandar di punggung ibunya.
Nida mempersiapkan semua keperluannya untuk masuk universitas yang akhirnya masuk ke universitas negeri  idamannya, di UNNES ambil prodi bahasa inggris. Kostannya tidak begitu jauh dari kampus cukup di tempuh dengan berjalan kaki dengan waktu 15 menit, nida tergolong anak yang pandai dan rajin di kelasnya juga perempuan yang sholeha, awal-awal masuk perkulihan nida sedikit merasa tertekan dengan adanya ospek dn tugas-tugas dari senior yang sedikit menyebalkan, saat ia bingung dan butuh bimbingan nida sms ataupun telp ibunya untuk medapatkan bimbingan dan ketenangan hati.
“  assalamuaalaikum” sapa lembut nida kepada ibunya,
“ walaikumussalam nak, gmana kuliahnya? Ada yang membuat hatimu senangkah?” Tanya ibu dengan penasaran.
“ heheee,,,,ibu ada bu,”
“ gimana ceritanya..?”
“ saat nida ospek dan rasanya tu menyebbalkan pengen deh nida lari sejauh-jauhny  dari yang namanya ospek ma senior tapi nida ingat pesan ayaaah dan ibu untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan jadi anak yang sholeha, nida true berfikir anak yang sholeha itu pasti kuat dan bertahan menghadapi uijan apapun masak hanya dengn ospek kamu mundur sih nid, aakhirnya nida beremangat kembali dan nida lakukan segalanya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, terima kasih ayah dan ibu atas nasihatnya”
“ nida,,,nida  kamu memang anak yang baik, ibu bangga sama nida,  eh tadi aayh titip salam buwat nida, kata ayah kalo nida telp bilangin buk nida masih kuliah jadi pacarannya kalo sudah siap menikah saja, jangan ikutan temen-temennya ya buk”
“ heheheee,,,,ok ayah tersayang, siap?”
 “ buk  di kellas nida ada anak namanya toni, dia tu anaknya baik ,pinter juga sholeh, anaknya agak dingin, semua temen nida di kampus pada suka sama dia”

“ ehmm,,,,,,termasuk nida,,,,”  Tanya ibu sambil menggoda nida.
“ heheeee,,,,ibu tahu aja, tapi  nida pengennya ntar langsung  di lamar trus nikah buk,  seperti yang ayah dan ibu yang selalu bilang ke nida, itu akan lebih indah, heheeee”
“ wahhh anak ibu sudah  tambah dewasa ni yah, sudah bisa ngomong tentang  nikah nih” ledek ibu kepada  anak tunggalnya yang mulai menyukai lawan jenis.
“ ahh ibu, buk sudah dulu ya, salam untuk ayah,  sampaikan  ke ayah,  okk, siap komandan, heheee,,,  nida sayang ayah dan ibu,  assalamualaikum”
“ iya nak  nanti ibu sampaikan  jaga diri di sana baik-baik ya , walaikumussalam”
keesokan harinya nida ada masalah dengan teman sekelas, wulan namanya, dia iri melihat kepintaran dan kerajinan nida di elas yang membuat teman-teman di kelasnya memperhatikannya, terutama toni yang sangat wulan sukai, tapi sedikitpun nida  tida ada niat untuk bersama toni, nida selalu menjaga dirinya dari naehat orang tuanya yang sangat  berpengaruh pada pendiriannya untuk tidak pacaran.
“ hei kamu dasar anak  manja jangan cari muka dec disini, apalagi deketin toni”
Di engah-tengah perbincangan nida dengan teman-temannya wulan nyolot melontarkannya ke nida”
“ ehhhh siapa sih kamu ngomong seenaknya saja ama nida, mang apa yang nida lakuin ma kamu? “ bela nery yang merasa nida tak pantas di olok-olok, dengan  nada agak tinggi.
“ heee apa urusanmu aku  bicara sama nida” celetuk wulan menggertak nery.
“  wulan, apa yang  membuat  kamu sebal dengan yang aku  lakukan? To the point nida angkat bicara.” Kamu jangan dekati toni ataupun cari muka di depan toni okkk!!, tukas wulan
“ ohh,, itu masalahn ya, no problem, nida tidak ndeketin toni dan ngak cari muka di hadapannya, it okk, santai aja wu lan temenmu nida ini ngak oleh pacaran dulu jadi, kamu jangan kuator, okk wulan,” sampil menepuk punggung wulan se raya nida pergi  meniggalkan wulan.
 “ ehhhh nida  kan suka ma toni  baguskan kalo dia perhatian ma kamu,? Tan ya nery dengan mmataberbinar.
“ iya, tpi ngak harus terwujudkan, nida lebih syang ayah dan ibu di banding ma toni, heheee,,,,” gurau nida
“ ahh kamu nenk  ada-ada aj, its okkk, up to you,,”
“ ehhh makan yuukkk  laper nih”  ajak nida untuk mengaihkan pembicaraannya.
Malam harinya nida teringat kata-kata nery “ eh kamukan suka ma toni jadi baguskan kalo dia merhatiin kamu nid?”, ahh n ida kamu jangan ikutan temen-temen kamu, ingat pesan ayah dn ibu  tadi kamu sendiri juga bilang kalo kamu lebih sayang ayah dan I bu  d ari pada toni, heheee,,,pinter kamu nid jawabnya, sekarang  tugas nida  belajar degan sungguh-sungguh dan perbaiki akhlakmu, ka nada mahfudzot yang  bunyiny ‘ jodohmu itu tergantung dengan tingginya akhlakmu, jadi ia sama dengan kamu, jika ingin jodoh yang baik  maka perbaikilah dirimu dulu nida”  gerutu  nida menyemangati dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar